BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Prasyarat
Kemampuan awal yang dipersyaratkan untuk mempelajari modul ini adalah :
1.1.1. Siswa telah mampu melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (WAN) dengan baik.
1.1.2. Siswa telah mampu melakukan diagnosis permasalahan pengoperasian PC yang tersambung jaringan berbasis lokal (LAN) dengan baik.
1.2 Tujuan Pembelajaran
1.2.1 Siswa dapat menguji WAN
1.2.2 Siswa dapat mengenal tools jaringan komputer
BAB 2
KEGIATAN BELAJAR
2.1 Kegiatan Belajar 1 : Pengenalan masalah yang sering terjadi pada jaringan berbasis luas dan cara penanganannya.
Komputer yang terhubung jaringan berbasis luas (WAN) sering kali mengalami gangguan maupun kerusakan baik dari sisi hardware atau software. Hal ini disebabkan oleh banyaknya pengguna, gejala alam ataupun komputer yang terhubung dalam sistem jaringan berbasis luas (WAN).
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan adalah :
2.1.1 Tegangan Listrik
Tegangan listrik dapat menyebabkan ganguan apabila tegangan yang dihasilkan tidak stabil, sering terjadi naik dan turun atau mati mendadak dari sumber PLN. Hal tersebut sangat mempengaruhi dikarenakan semua peralatan yang kita gunakan bersumber pada listrik. Sumber listrik yang kita gunakan tidak baik atau tidak stabil, dapat menyebabkan peralatan yang kita gunakan mudah rusak.
2.1.2 Mati atau tidak berfungsinya komponen pada perangkat jaringan berbasis luas.
Hal ini dapat disebabkan gangguan alam (misalnya petir), tegangan listrik yang tidak baik, ataupun pemakaian yang terus menerus tanpa perawatan berkala yang baik. Kerusakan pada perangkat / hardware dapat dideteksi dengan melihat nyala lampu indikator, baik indikator power (sumber listrik) maupun indikator kinerja lainnya.
2.1.3 Gangguan pada perangkat software
Ganguan juga dapat terjadi dari software yang ada di Server atau PC client, ataupun router. Gangguan ini dapat disebabkan oleh tidak jalannya aplikasi (hang), konflik IP Address sampai pada kesalahan konfigurasi yang dilakukan oleh administrator. Pada poin ini, seorang administrator harus benar-benar menguasai konfigurasi perangkat software yang digunakan untuk mendeteksi masalah dan memberikan solusinya.
Setelah mengetahui faktor-faktor penyebab kerusakan pada jaringan WAN, maka langkah selanjutnya adalah mengetahui indikasi (tanda-tanda) terhadap kerusakan tersebut baik secara hardware maupun software. Secara garis besar langkah-langkah untuk mendeteksi keruksakan adalah sebagai berikut :
a. Melakukan pengecekan secara hardware dengan memeriksa nyala lampu indikator pada masing-masing perangkat (NIC, Switch, Router, Modem) serta konektor dan kabel yang digunakan.
b. Langkah berikutnya, lakukan pengecekan pada software, apakah berjalan secara normal ataupun mengalami hang, jika sistem mengalami hang, maka lakukan restart pada perangkat tersebut.
c. Selanjutnya cek koneksi jaringan secara software dengan perintah ping secara bertahap mulai dari node yang terdekat sampai pada alamat internet.
d. Jika terdapat koneksi yang terputus (time out), maka lakukan pengecekan pada konfigurasi pada software mulai dari IP Address, Gateway, DNS Server, NAT, Firewall dll. Dan pastikan semua telah dikonfigurasi dengan benar.
e. Jika masih belum ditemukan permasalahannya dan sudah dipastikan tidak ada permasalahan instalasi dan konfigurasi yang kita bangun (CPE), maka hubungi ISP di mana kita mendapatkan akses internet, mungkin permasalahan ada di pihak mereka.
Secara global permasalahan dan indikasinya yang sering terjadi pada jaringan sebagai berikut :
NO | PERMASALAHAN | INDIKASI | SOLUSI |
1 | Kerusakan pada NIC, Switch, Router, Modem dll | Lampu indikator power mati | Ganti perangkat |
2 | Sistem pada switch, PC, Router dan Modem hang | Lampu indikator kerja menyala terus menerus (tanpa berkedip) | Restart perangkat |
3 | Kesalahan setting IP Address | Tidak bisa ping ke gateway / sesama network | Seetting ulang IP Address |
4 | Kesalahan setting Gateway | Dapat ping ke sesama network tetapi tidak dapat ping ke luar network / WAN (internet) | Setting ulang gateway |
5 | Kesalahan setting DNS server | Dapat ping ke alamat IP server tetapi tidak dapat ping ke alamat domain internet (misalnya google.com) | Setting ulang DNS Server |
6 | Kesalahan setting NAT | Klien dapat ping ke gateway tetapi tidak dapat ping ke internet. | Setting ulang NAT pada router |
Disamping itu secara default pada firewall aktif sistem operasi windows akan menutup paket ping yang masuk, sehingga komputer tersebut dapat melakukan ping ke komputer lain, tetapi tidak bisa dijadikan tujuan ping. Untuk praktek sebaiknya firewall dinonaktifkan terlebih dahulu, agar dapat saling ping antar komputer (node).
Selain itu pemahaman terhadap bandwith (lebar pita) yang kita miliki ketika kita mendaftar sebagai pelanggan pada sebuah ISP untuk mendapatkan akses internet / jaringan WAN juga sangatlah penting. Secara umum bandwith dibedakan menjadi 2 yaitu :
a. Analog Bandwith yaitu adalah perbedaan antara frekuensi terendah dengan frekuensi tertinggi dalam sebuah rentang frekuensi yang diukur dalam satuan Hertz (Hz) atau siklus per detik, yang menentukan berapa banyak informasi yang bisa ditransimisikan dalam satu saat.
b. Digital bandwith yaitu adalah jumlah atau volume data yang dapat dikirimkan melalui sebuah saluran komunikasi dalam satuan bits per second tanpa distorsi (penyimpangan / utuh).
Bandwith dalam jaringan komputer tergolong digital bandwith bukan analog bandwith. Istilah lain yaitu data transfer rate ialah jumlah data yang dapat dibawa dari sebuah titik (node) ke titik (node) lain dalam jangka waktu tertentu biasanya diukur dalam bps (bits per second). Adakalanya juga dinyatakan dalam Bps (bytes per second). Sebuah perusahaan ISP misalkan Telkom Speedy dalam menawarkan product-nya (paket internet) selalu menyertakan bandwith yang disediakan untuk tiap user yang menjadi haknya. Berikut contoh paket internet yang ditawarkan oleh telkom speedy (capturetgl 25 Februari 2012 dari http://telkomspeedy.com/paket-harga).
Gambar 2.1 Contoh product paket internet telkom speedy
Perhatikan salah satu contoh paket yang ditawarkan yaitu Paket Chat dengan kecepatan 1 Mb/s downstream dan 256 kb/s upstream. Jika mendaftar paket ini maka kita akan mendapatkan kecepatan downstream / download (kecepatan transfer data dari internet menuju komputer kita) sebesar 1 Mbps / 1000 Kbps dan kecepatan upstream / upload (kecepatan transfer data dari komputer kita menuju internet sebesar 256 kbps. Selain itu sebuah ISP juga memiliki 2 type bandwith yang ditawarkan yaitu up to / share dan dedicated.
a. Bandwith up to / share adalah jenis bandwith yang memiliki kecepatan maksimal (up to) sesuai yang ditetapkan dan biasanya menggunakan rasio perbandingan 1:4 atau 1:8, artinya kecepatan upload/upstream 1/4 atau 1/8 dari kecepatan download/downstream.
Hal ini dapat dianalogikakan sebagai berikut :
Ada sebuah pipa ledeng dialokasikan untuk menyalurkan air sebesar 10.240 cc per detik (10 Mbps) dan dialokasikan untuk 160 pelanggan. Setiap pelanggan dipasang keran induk dengan kemampuan mengalirkan air sebesar 1.024 cc per detik (1 mbps).
� Jika ke-160 pelanggan tersebut membuka kerannya secara serentak maka masing-masing hanya mendapat 64 cc per detik (64 kbps);
� Jika ada 40 pelanggan yang membuka keran secara serentak maka masing-masing mendapat 256 cc per detik (256 kbps);
� Jika ada 4 pelanggan yang membuka keran secara serentak maka masing-masing mendapat 1.024 cc per detik (1 mbps) karena kemampuan keran pelanggan hanya sebesar itu; dan seterusnya.
Jadi kecepatan koneksi yang didapat seorang pelanggan tergantung pada aktifitas pelanggan lainnya. Dengan begitu para pelanggan harus memaklumi kalau pada jam-jam sibuk hanya mendapatkan kecepatan koneksi yang kurang memuaskan.
Telkom speedy menggunakan type ini, sehingga berapapun bandwith yang didapatkan kliennya tidak dapat di komplain, karena memang kontraknya demikian.
b. Bandwith Dedicated yaitu jenis bandwith yang memiliki perbandingan rasio 1:1 dan dengan kecepatan yang lebih terjamin sesuai yang ditawarkan dalam kontrak. Jika Anda membeli kecepatan koneksi tertentu, misalnya 1 Mbps, untuk dipakai sendirian maka Anda dijamin (secara relatif) mendapatkan kecepatan sebesar itu. Penggunaan secara sendirian disebut CIR (Committed Information Rate) 1:1. Boleh jadi anda membeli kecepatan koneksi 1 Mbps tapi dibagi 2 dengan pelanggan yang lainnya (CIR 1:2), itu artinya kecepatan yang dijamin untuk anda adalah 512 kbps tetapi memungkinkan anda mendapat 1.024 kbps (1 mbps) jika kebetulan pelanggan lain tersebut tidak sedang melakukan aktifitas. Jika bandwith yang kita dapatkan tidak sesuai dengan yang ditawarkan maka kita berhak mengajukan komplain kepada ISP tersebut.
2.2 Kegiatan Belajar 2 : Menguji dan memonitor WAN dengan aplikasi tertentu pada mikrotik dan linux router.
Melakukan pengujian atau memonitor terhadap jaringan yang kita bangun haruslah kita lakukan untuk mengetahui sejauh mana kualitas dan stabilitas koneksi yang telah dibangun / yang kita dapatkan. Pengujian dan pemantauan dapat dilakukan dari klien ataupun dari router dengan fasilitas yang dimilikinya masing-masing. Hal ini penting dilakukan apalagi jika dikaitkan dengan jaringan Internet / WAN yang mana untuk mendapatkan akses ke internet / WAN kita harus membayar ke sebuah perusahaan ISP. Bagaimana kalau uang yang kita bayarkan tidak sesuai dengan apa yang seharusnya kita dapatkan sebagai hak dari pelanggan / klien sebuah perusahaan.
2.2.1 Memantau kualitas koneksi pada klien windows
Pada windows pemantauan aktifitas jaringan dapat dilakukan dari task manager, berikut langkah-langkahnya (menggunakan Windows 7) :
a.
Klik kanan pada taskbar dan pilih Start Task Manager. Kemudian pilih tab menu performance dan klik resource monitor.
Klik kanan pada taskbar dan pilih Start Task Manager. Kemudian pilih tab menu performance dan klik resource monitor.
Gambar 2.2 Tampilan Windows Task Manager
b. Berikut sebagai contoh capture dari komputer saya
Gambar 2.3 Tampilan Detail Resource Monitor
c. Tampak pada gambar aplikasi / service yang melakukan koneksi disertai tampilan grafik yang memudahkan memantau naik dan turunnya koneksi jaringan yang dibangun.
d. Dapat juga pada tab menu network, yang akan menampilkan secara grafik aktifitas koneksi yang terjadi
Gambar 2.4 Tab Networking
e. Dengan demikian kita dapat mengetahui seberapa besar traffic koneksi yang berjalan pada komputer klien, tentunya semakin besar kecepatan yang kita dapatkan menunjukkan semakin baik jaringan yang kita bangun.
2.2.2 Memantau koneksi pada PC linux router
Pada sistem operasi linux terdapat banyak aplikasi yang dapat digunanakan untuk memantau aktifitas jaringan, salah satunya adalah iptraf dan iftop, untuk menggunakannya kita harus install terlebih dahulu, master aplikasi terdapat pada DVD 1.
Gambar 2.5 Tampilan instalasi iptraf
b. Install aplikasi iftop dengan perintah #apt-get install iftop
Gambar 2.6 Tampilan instalasi iftop
c. Untuk menggunakan iptraf, cukup ketik perintah #iptraf dari console linux kemudian tekan sembarang tombol untuk melanjutkan.
d. Maka akan tampil menu utama dari iptraf
Gambar 2.7 Menu Utama IP Traf
e.
Misalkan kita pilih menu IP traffic monitor kemudian akan menu pilihan interface mana yang akan kita monitor, misalkan kita pilih eth0
Misalkan kita pilih menu IP traffic monitor kemudian akan menu pilihan interface mana yang akan kita monitor, misalkan kita pilih eth0
Gambar 2.8 Pilihan interface pada menu iptraf
f.
Maka akan tampil aktifitas jaringan pada eth0, mulai dari jumlah packet, protokol, IP tujuan dan IP asal, seperti pada gambar berikut.
Maka akan tampil aktifitas jaringan pada eth0, mulai dari jumlah packet, protokol, IP tujuan dan IP asal, seperti pada gambar berikut.
Gambar 2.9 Tampilan iptraf pada eth0
g. Untuk menu-menu yang lain silakan diuji coba sendiri, untuk lebih memahami aktifitas pada jaringan komputer.
h. Sedangkan untuk menggunakan aplikasi iftop, cukup ketik perintah #iftop dari consolelinux, maka akan tampil aktifitas jaringan yang terjadi
Gambar 2.10 Tampilan aplikasi iftop
i. Untuk menentukan interface tertentu yang akan kita pantau, dapat kita tambahkan option #iftop �i eth0
j. Untuk customizelebih lanjut aplikasi iftop dapat dengan ketik h untuk melihat opsi-opsi yang ada.
2.2.3 Memantau koneksi pada router mikrotik
Untuk memantau koneksi pada router mikrotik, kita dapat menggunakan beberapa fasilitas pada menu tools, seperti Torc, BTest Server, Bandwith Test, dll (tidak akan dibahas secara detail dalam modul ini).
Sebagai contoh kita akan memonitor traffic dengan fasilitas torch. Dengan fasilitas ini kita dapat memantau aliran paket berdasarkan jenis protokolnya, alamat asal, alamat tujuan serta tipe port. Dengan adanya fasilitas ini yang telah disediakan pada Packet System, ketika kita menginstalasi Mikrotik RouterOS, maka memudahkan kita dalam administrasi router, dari fasilitas ini, kita bisa menebak apakah Aliran data di mesin kita sedang normal atau tidak. Memantau terjadinya floo ding, memantau aktifitas malware dan sebagainya. Berikut langkah-langkahnya
a. Buka winbox dan login dalam router anda
b. Klik menu Tools kemudian pilih torch kemudian klik start
c. Berikut contoh hasilnya.
Gambar 2.11 Tampilan torc pada mikrotik
Contoh berikutnya kita akan mengaktifkan fasilitas graphing untuk memantau aktifitas jaringan kita dan menampilkannya dalam bentuk grafik yang dapat kita analisis dari waktu ke watu (daily, weekly, ataupun monthly). Beriku langkah-langkahnya :
a. Buka winbox dan login dalam router anda
untuk menambahkan.
Gambar 2.12 Konfigurasi graphing pada mikrotik
c. Pada interface pilih All untuk membuat grafik dari semua interface yang ada, (dapat dikonfigurasi menyesuaikan). Kemudian pada Allow Address 0.0.0.0/0 yang akan menentukan semua address akan dimasukkan dalam pembuatan grafik, dan option Store on Disk untuk menyimpan grafik pada harddisk mikrotik.
d. Kemudian klik Apply kemudian OK untuk memulai pembuatan grafik terhadap aktifitas jaringan yang berjalan pada router.
e. Untuk melihat hasilnya buka browser (mozilla firefox) dan ketikkan IP Mikrotik pada Address bar. Maka akan tampil halaman utama sebagai berikut.
Gambar 2.13 Tampilan utama mikrotik via web browser
f. Klik menu graphs untuk melihat graphs yang kita buat, secara default grafik ini dibuat setiap 5 menit.
Gambar 2.14 Tampilan interface yang dibuat grafik
g. Untuk melihat grafiknya klik pada interface yang kita inginkan misalkan either1
Gambar 2.15 Tampilan grafik interface either1
Untuk penggunaan pilihan pada menu tools, dapat dipelajari sendiri, karena penggunaannya relatif mudah karena berbasis GUI (Graphical User Interface). Disamping itu pada menu interface terdapat tab menu traffic yang menampilkan aktifitas jaringan secara realtime dalam bentuk grafik dan. Sebagai contoh kita akan melihat aktifitas pada either2. Maka langkah-langkahnya sebagai berikut.
a. Klik menu Interfacekemudian double klik pada either 2
b.
Kemudian klik tab menu traffic dan kita bisa memantau aktifitas jaringan yang terjadi.
Kemudian klik tab menu traffic dan kita bisa memantau aktifitas jaringan yang terjadi.
Gambar 2.16 Tampilan traffic pada either2
2.2.4 Mengukur kualitas bandwith internet dengan speedtest
Pengukuran ini dilakukan dari komputer klien melalui web browser, untuk mengetahui seberapa bandwith internet / WAN yang kita miliki, tentunya menyesuaikan dengan paket yang kita daftarkan melalui ISP. Dalam pengujian ini kita menggunakan 2 buah titik (node) yaitu 1 titik (node) sebagai lokasi kita dan 1 titik (node) sebagai tujuan dari pengujian ini. Dari berbagai titik (node) di seluruh dunia yang dapat dijadikan tujuan pengujian koneksi jaringan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu
a. Nasional atau IIX (Indonesia Internet Exchange) yang merupakan gabungan dari interkoneksi nasional antar penyelenggara jasa internet (PJI) di Indonesia (CBN, IM2, Telkom, dll), sehingga pelanggan dari satu PJI dapat dengan mudah dan murah berkomunikasi dengan pelanggan PJI yang lain yang berada di Indonesia. Tanpa adanya interkoneksi nasional ini, kecepatan lalu lintas informasi antar PJI di Indonesia akan sepenuhnya tergantung pada interkoneksi internet di luar negeri, yang tidak sepenuhnya dapat dikendalikan oleh PJI Indonesia. Dengan demikian bandwith untuk koneksi IIX akan lebih besar dan murah dibandingkan bandwith untuk koneksi ke link internasional.
b. Internasional yaitu titik (node) yang dapat dijadikan tujuan pengujian yang berada di luar Indonesia (di seluruh dunia). Beberapa ISP memberikan perbedaan pada besaran bandwith yang diberikan kepada pelanggannya antara koneksi ke IIX dan koneksi ke internasional.
Untuk melakkan pengukuran besaran bandwith yang kita miliki, berikut langkah-langkahnya :
a. Pada komputer klien buka program browser (mozilla firefox), atau web browser lain yang anda gunakan, kemudia pada address bar ketikkan alamat http://www.speedtest.net
Gambar 2. Tampilan awal speedtest
b. Pada peta terdapat banyak titik / node yang bisa kita gunakan untuk mengukur bandwith yang kita miliki, baik di Indonesia (Nasional/IIX) maupun di seluruh dunia (Internasional). Pilih salah satu titik tersebut, misal dalam hal ini saya pilih Jakarta sebagai node untuk menguji jaringan kita ke link nasional / IIX.
c. Pilih titik Jakarta (IIX) kemudian klik Begin Test, tunggu proses pengukuran selesai dimulai dari pengukuran kecepatan ping, kecepatan download dan terakhir kecepatan upload.
Gambar 2. Tampilan proses mengukur kecepatan koneksi internet
d. Setelah proses pengukuran selesai maka akan ditampilkan hasil pengukuran yang telah dilakukan dan kita dapat analisis hasilnya.
Gambar 2. Hasil pengukuran dengan speedtest
e. Dari gambar diatas, dapat kita simpulkan hasil pengukuran dari node kita / lokasi kita ke sebuah node di Jakarta sebagai berikut :
� Kecepatan ping : 95 ms
� Kecepatan Donwload : 1,04 Mbps
� Kecepatan Upload : 0,20 Mbps
f. Dari hasil itu maka jika kita berlangganan koneksi internet pada sebuah ISP dengan paket up to 1 Mbps dengan ratio 1:4 maka kita sudah mendapatkan kecepatan maksimal yang menjadi hak kita sebagai pelanggan, jika jauh dari kecepatan yang menjadi hak kita maka kita bisa ajukan komplain kepada ISP tersebut.
g. Untuk pengukuran ke link internasional cukup alihkan tujuan pada titik (node) yang berada di luar indonesia.
2.3 Rangkuman
Melakukan diagnosis terhadap perangkat jaringan berbasis luas / WAN yang kita miliki mutlak diperlukan dengan tujuan untuk mengetahui jika terjadi kerusakan atau penurunan kemampuan dari jaringan itu sendiri. Untuk melakukan hal tersebut dapat dengan berbadai cara baik secara hardware maupun software.
Secara hardware dilakukan dengan langsung melihat kondisi fisik dari perangkat tersebut terutama pada lampu indikator yang ada, baik indikator powermaupun indikator kerja yang lain. Secara software dapat dilakukan dengan berbagai tools yang terdapat pada masing-masing software baik pada komputer klien maupun pada router.
Melakukan pemantauan / memonitor aktifitas jaringan yang terjadi juga kita perlukan untuk mengetahui kualitas koneksi jaringan WAN / Internet yang kita dapatkan dari sebuah ISP. Hal ini tentunya sangat diperlukan agar uang sewa yang kita bayarkan untuk akses jaringan WAN / Internet tiap bulannya sesuai dengan apa yang seharusnya kita dapatkan sesuai hak kita sebagai pelanggan.
BAB 3
EVALUASI
1.1. Tes Teori
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan baik dan benar !
1. Sebutkan mengapa kita perlu melakukan diagnosis permasalahan terhadap perangkat jaringan berbasis luas / WAN ?
2. Sebutkan 3 faktor yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada jaringan berbasis luas / WAN ?
3. Jelaskan indikator / tanda jika terjadi kesalahan dalam konfigurasi NAT pada router linux / mikrotik !
4. Sebutkan 2 tools / fasilitas yang dapat digunakan untuk mendiagnosis aktifitas jaringan pada router linux dan mikrotik !
5. Sebutkan 4 hal yang dapat diketahui dari pengukuran bandwith menggunakan speedtest. !
1.2. Tes Praktek
Kerjakan tugas berikut ini !
Lakukan diagnosis pada jaringan berbasis luas yang Anda bangun dan catatlah permasalahan yang Anda temui serta solusi yang Anda gunakan untuk menyelesaikannya. Kemudian lakukan pengukuran terhadap bandwith yang Anda miliki menggunakan speedtest dan catatlah dan buat analisis dari hasil yang Anda dapatkan. Gunakan job sheet yang disediakan sebagai panduan dalam mengerjakan praktek ini !
BAB 4
PENUTUP
Demikian modul pemelajaran mendiagnosis permasalahan perangkat yang tersambung jaringan berbasis luas (WAN) dan melakukan perbaikan dan atau setting ulang koneksi jaringan berbasis luas. Materi yang telah dibahas dalam modul ini masih sangat sedikit. Hanya sebagai dasar saja bagi siswa. Diharapkan siswa memanfaatkan modul ini sebagai motivasi untuk menguasai teknik dalam melakukan mendiagnosis permasalahan perangkat yang tersambung jaringan berbasis luas (WAN) sehingga dapat menemukan masalah dengan tepat dan melakukan perbaikan yang sesuai dengan permasalahan tersebut. Selain itu siswa juga diharapkan mampu mengukur kualitas koneksi jaringan berbasis luas / WAN sehingga dapat menyimpulkan apakah akses jaringan WAN yang didapatkan dari ISP sudah sesuai dengan yang seharusnya ataukah belum. Sehingga dapat menyimpulkan apakah ISP tersebut menjual productnya dengan baik atau tidak.
Setelah menyelesaikan modul ini dan mengerjakan evaluasi maka berdasarkan kriteria penilaian, siswa dapat dinyatakan lulus/tidak lulus. Apabila dinyatakan lulus maka dapat melanjutkan ke modul berikutnya sesuai dengan alur peta kedudukan modul, sedangkan apabila dinyatakan tidak lulus maka peserta diklat harus mengulang modul ini dan tidak diperkenankan mengambil modul selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Drs.Mahyunis, MT. Mendiagnosis Permasalahan Perangkat yang Tersambung Jaringan Berbasis Luas (WAN). Jakarta. 2005.
http://www.iix.net.id/
http://mbahmul.com/perbedaan-bandwidth-up-to-dan-dedicated
http://telkomspeedy.com/paket-harga
http://id.wikipedia.org/wiki/Lebar_pita
,